Skip to main content

Jakarta, 15 Maret 2016 – Membangun kemitraan dengan petani sawit swadaya menjadi fokus Asian Agri dalam mengelola perkebunan sawit secara berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan petani. Asian Agri menegaskan komitmennya mendukung program petani swadaya, bekerjasama dengan IDH-The Sustainable Trade Initiative dan SETARA, meluncurkan Program Kerjasama Pendampingan Petani Sawit Swadaya dengan tema “Toward an Innovative and Sustainable Supply Chain” hari ini di Jakarta.

Dengan pengalaman program kemitraan Petani Plasma yang telah berlangsung selama hampir 30 tahun, Asian Agri optimistis pola tersebut dapat diterapkan kepada para petani swadaya yang mengelola perkebunannya secara mandiri. Asian Agri menyadari pentingnya pengelolaan perkebunan sawit secara berkelanjutan (sustainable) dan pada saat yang sama juga meningkatkan kesejahteraan petani mitranya.

Direktur Asian Agri, Freddy Widjaya menyatakan, “Pendampingan terhadap petani swadaya perlu dilakukan guna meningkatkan produktivitas hasil perkebunan serta memastikan akses terhadap pasar yang lebih terjamin. Kerjasama dengan IDH dan SETARA ini, merupakan salah satu komitmen Asian Agri untuk memastikan petani swadaya memperoleh pengetahuan secara langsung dalam mengelola perkebunan yang mengedepankan kelestarian lingkungan, sehingga produknya memiliki nilai tambah di pasaran.”

Sementara itu, Senior Program Manager IDH, Desi Kusumadewi menambahkan, “Proyek ini, memungkinkan pemetaan petani swadaya dan sistem lacak balik sumber TBS sampai ke kebun sawit pihak ketiga, yang merupakan langkah awal untuk kepastian legalitas lahan dan sumber TBS, peningkatan produktivitas dan penerapan Good Agricultural Practices untuk meningkatkan kesejahteraan petani, dengan memastikan perlindungan kepada lingkungan. Hal ini akan mendukung rantai pasok minyak sawit yang berkelanjutan”

Itikad baik dan kerjasama semua pihak dalam rantai produksi kelapa sawit – baik perusahaan sebagai pembeli hasil produksi petani, pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan pelaksana pemberdayaan petani, serta pihak-pihak terkait lainnya – sangat dibutuhkan dalam upaya mendukung praktek petani swadaya menjadi lebih lestari dan memiliki daya saing yang tinggi.

“Kami menyambut baik kerjasama yang dilakukan oleh Asian Agri – IDH – Setara ini. Diharapkan dengan kerjasama ini, petani swadaya dapat memperoleh pengetahuan dan informasi untuk menerapkan good sustainability practices, dalam pengelolaan kebun mereka sehari-hari, diharapkan model pemberdayaan petani swadaya ini dapat ditiru oleh perusahaan-perusahaan lainnya yang ada di propinsi Jambi” tutur Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Ir. H Budidaya, M. For,Sc.

Bagi Yayasan SETARA Jambi, petani swadaya adalah petani yang penting dan mendesak untuk diperhatikan oleh semua pihak, karena petani swadaya meskipun menjadi rantai paling akhir produsen minyak sawit, namun mereka adalah rantai pertama untuk mengagas perlindungan terhadap lingkungan dan kelestarian hutan. Melalui inisiatif bersama ini,diharapkan menjadi model pemberdayaan petani swadaya di provinsi Jambi, menuju pembangunan berkelanjutan, dan akan menjadi program kerja pemerintah provinsi Jambi.

Dengan dukungan dari semua pihak, petani Indonesia akan mampu menjawab keraguan berbagai pihak terkait kemampuan mereka untuk menerapkan praktek budidaya sawit lestari. Melalui praktek yang lestari, diharapkan budidaya yang dihasilkan tidak saja lebih produktif dan efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani, namun juga memiliki daya saing yang mampu menembus pasar global.


Sekilas mengenai Asian Agri:
Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979 dan mempekerjakan sekitar 25,000 orang saat ini. Sejak tahun 1987, Asian Agri telah menjadi perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR – Trans). Saat ini, perusahaan mengelola 100,000 hektar lahan dan bermitra dengan 30,000 keluarga petani di Riau dan Jambi yang mengoperasikan 60,000 hektar perkebunan kelapa sawit.

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan terkemuka CPO telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.

Lebih dari 72 % dari perkebunan Inti Asian Agri di Propinsi Sumatera Utara , Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Propinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO .

Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaan baik yang di bawah skema petani plasma maupun skema KKPA.

Pabrik minyak kelapa sawit dan perkebunan di Buatan, Ukui, Soga, Tungkal Ulu & Muara Bulian juga telah mendapatkan sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Elly Mahesa Jenar
Corporate Communications Manager
Email: Elly_Mahesa@www.asianagri.com
DID: +62 230 1119
Hp: +62 811 8776729
 

Sekilas mengenai SETARA:
Yayasan SETARA Jambi, adalah NGO yang berkerja di Propinsi Jambi, sejak tahun 2009 telah aktif mendampingi petani kelapa sawit swadaya dan aktif dalam mempromosikan minyak sawit berkelanjutan kepada petani swadaya (ISPO dan RSPO). Tahun 2014 lalu berhasil membawa Gapoktan Tanjung Sehati kabupten Merangin mendapatkan sertifikat RSPO, direncanakan tahun 2016 akan ada 1 kelompok petani swadaya lagi dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang segera mendapatkan sertifikat RSPO.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Rukaiyah Rafik
Direktur Yayasan SETARA Jambi
Email : uki@setarajambi.org
Office : 0741-63068
Hp : 081366442146
 

Sekilas mengenai IDH:
IDH-The Sustainable Trade Initiative atau Inisiatif Perdagangan Berkelanjutan mendorong dan meningkatkan perdagangan berkelanjutan dengan membangun koalisi pemangku kepentingan yang berorientasi kepada hasil terutama dengan bertumpu pada kerjasama dengan perusahaan-perusahaan garis depan, organisasi masyarakat sipil, pemerintah, serta pemangku kepentingan lain.

Dengan memadukan kepentingan publik dan swasta, kekuatan dan pengetahuan, 18 program berkelanjutan IDH berupaya mengubah pasar komoditi guna menciptakan perbaikan-perbaikan berskala besar untuk taraf hidup ratusan ribu petani kecil, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan mendukung penciptaan nilai tradisional dan yang baik di negara-negara berkembang – menjadikan produksi serta konsumsi berkelanjutan sebuah norma.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Fitrian Ardiansyah Desi Kusumadewi
Country Director, IDH-The Sustainable Trade Initiative Senior Program Manager – Palm Oil, IDH-The Sustainable Trade Initiative
Email: Ardiansyah@idhsustainabletrade.com Email: Kusumadewi@idhsustainabletrade.com
  Office : 021- 2952 9853 
  HP: +62811117573 
   

Klik di sini untuk versi PDF

Leave a Reply