Skip to main content

Bogor, 21 Juli 2023 – Sebanyak tiga Koperasi Unit Desa (KUD) mitra Asian Agri hari ini melangsungkan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan pihak perbankan, selaku penyalur bantuan dana PSR, yang bertempat di Hotel Ibis Styles, Bogor, Jawa Barat.

Ketiga KUD mitra Asian Agri tersebut yakni KUD Sumber Rezeki, Kampung Bukit Agung, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Riau, yang meremajakan lahannya seluas 300 hektar, KUD Jaya Makmur, Kampung Kumbara Utama, Kecamatan  Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Riau seluas 172 hektar, dan KUD Bukit Makmur, Desa Sencano Jaya, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau seluas 306 hektar.

Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Sunari, mengungkapkan, “Seperti diketahui bahwa PSR merupakan program strategis nasional sebagai upaya Pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional. Oleh karena itu melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara 3 pihak tahap X (sepuluh) ini, diharapkan dapat terjalin sinergi antara BPDPKS, perbankan, dan Koperasi ataupun Kelompok Tani untuk dapat mengakselerasi target capaian program PSR”.

Head of Partnerships Asian Agri, Rudy Rismanto menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan Pemerintah melalui BPDPKS dan pihak perbankan dalam mendukung petani mitra Asian Agri dalam pendanaan program peremajaan lahan ini. Dana yang dikucurkan akan sangat bermanfaat bagi para petani mitra yang siap melakukan meremajakan kebun sawit mereka.

Rudy menambahkan bahwa melaksanakan 100% program penanaman kembali atau replanting petani mitra merupakan salah satu target pilar pertama dalam komitmen keberlanjutan Asian Agri 2030 yang telah dicanangkan Asian Agri sejak Februari 2022 lalu.

“Dalam mencapai target Asian Agri 2030, kami selalu berkomitmen untuk melakukan pendampingan kepada para petani mitra, baik memberikan pengetahuan mengenai praktik perkebunan sawit terbaik, penyediaan bibit unggul Topaz untuk mengoptimalkan produktivitas, membantu proses pinjaman untuk pembiayaan proses peremajaan kebun sawit petani, hingga pendampingan untuk melakukan usaha lain di luar kebun sawit sebagai pendapatan alternatif,” tutur Rudy.

Ketua KUD Jaya Makmur, Sudiyono, mengucapkan terima kasih kepada pihak perusahaan, BPDPKS, dan perbankan sehingga akhirnya dapat terlaksana penandatanganan PKS terkait dana PSR ini. Lebih lanjut Sudiyono mengatakan bahwa kemitraan dengan Asian Agri telah membawa para petani yang bernaung dalam KUD yang dipimpinnya mencapai kemajuan yang pesat.

“Kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Indonesia melalui BPDPKS dan Asian Agri, perusahaan mitra yang memberikan dukungan kepada kami mulai dari awal. Kami mendapat pendampingan intens dari perusahaan sejak memasuki periode peremajaan kebun-kebun kami. Segala persiapan dan persyaratan yang diperlukan, baik dalam proses peremajaan di lapangan hingga pelatihan ekonomi alternatif selama kebun kami belum menghasilkan. Para petani yang tergabung dalam KUD yang saya pimpin tidak lagi khawatir dan siap untuk melakukan peremajaan,” tambah Sudiyono.

Hal senada disampaikan oleh Irwan Ritonga, Ketua KUD Bukit Makmur, yang mengungkapkan apresiasinya kepada Asian Agri dalam mendampingi para petani untuk meremajakan lahannya. “Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak sehingga kami dapat dengan lancar melaksanakan penandatanganan ini. Semoga proses peremajaan berjalan dengan lancar sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat,” tutur Irwan.

 

Tentang Asian Agri

Asian Agri adalah salah satu produsen minyak sawit terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1979, perusahaan saat ini mengelola sekitar 100.000 hektar lahan perkebunan dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang. Sebagai pelopor program Trans-National Government Migration (PIR-Trans) pemerintah Indonesia, saat ini Asian Agri bekerja sama dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengoperasikan 60.000 hektar perkebunan kelapa sawit, dan petani swadaya yang mengelola lebih dari 39.000 hektar.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar yang ketat sejak tahun 1994 dan praktik pengelolaan perkebunan secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Saat ini perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah 100% bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya (pabrik CPO dan KCP). Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.

 

Kontak Media :

Corporate Communications, Asian Agri
Email: communications@asianagri.com