Skip to main content

Siak, 6 Mei 2021 –  Kelompok ternak ikan gurame yang tergabung dalam Kelompok Ikan Jabang Tutuka di Desa Bukit Agung Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak  memperoleh bantuan ribuan bibit ikan beserta ratusan sak pakan di bulan Ramadhan 2021.

Bantuan ini diberikan oleh Asian Agri melalui PT Inti Indosawit Subur (PT IIS) Buatan dalam rangka membantu pemulihan ekonomi masyarakat Desa Bukit Agung di tengah pandemi.. Penyerahan bantuan bibit ikan pada 28 April 2021lalu, dihadiri oleh Ir. Lindu Simatupang selaku Humas PT IIS serta perangkat Desa Bukit Agung dan para peternak yang memperoleh bantuan.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan bibit ikan gurame beserta pakan yang diberikan Asian Agri – PT IIS. Bantuan ini sangat kami harapkan demi membantu pekonomian keluarga,” kata Ekoyono, Ketua Kelompok Ikan Jabang Tutuka.

Menurutnya, anggota ternak ikan ada 20 orang, yang semuanya berasal dari Desa Bukit Agung. Jumlah kolam sebanyak 5 buah dengan berbagai jenis ikan. “Kami sangat mengharapkan ikan gurame ini karenadi beberapa kolam sudah kami budidayakan ikan lele dan ikan nila yang perputaran ekonominya relatif lebih cepat,” ucapnya.

Sementara untuk ikan gurame ini dengan perkiraan umur 1 tahun baru bisa dipanen untuk memenuhi permintaan yang lain. “Selama ini pasar kami jelas, selain untuk kebutuhan keluarga juga kami jual di Pasar Pangkalan Kerinci dengan harga yang kompetitif,” ucapnya.

Dengan adanya bantuan ini Kelompok Ikan Babang Tutukan sangat senang dan berterima kasih, karena pastinya dapat semakin meningkatkan semangat kerja mereka untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

Sementara itu, Humas PT IIS, Ir. Lindu S mewakili Asian Agri mengatakan, perusahaan sangat peduli dengan keberadaan warga desa, khususnya mengenai peningkatan pendapatan  ekonomi di masa pandemi.

“Kami (perusahaan) memberikan bantuan bibit ikan ini dengan harapan dapat menjadi pendapatan alternatifbagi masyarakat, apalagi pada saat pandemi corona ini,” ujarnya.

Romli sebagai Ketua RT mengaku bangga, warganya memperoleh bantuan dari Asian Agri. “Dengan bantuan ikan, warga kami dapat terbantu pendapatannya, sehingga harapannya semakin berkurang warga miskin di tempat kami,” sebutnya.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Bukit Agung, Parlaungan Panjaitan mengatakan, perusahaan selalu ingin berkontribusi untuk kemajuan masyarakat dengan salah satu caranya yaitu bantuan CSR (Corporate Social Responsibility). “Semoga bantuan ini betul betul dapat kami rasakan manfaatnya,” ucapnya.

Asian Agri sebagai perusahaan perkebunan yang merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle (RGE), mengelola  group perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam dan beroperasi secara global.

 

Sekilas Mengenai Asian Agri:

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Lidya Veronica
Media Relation Asian Agri
E-mail: lidya_veronika@www.asianagri.com

 

Leave a Reply