Skip to main content

Pelalawan, Riau, 1 Maret 2020 – Partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perusahaan dan masyarakat menjadi kunci dari kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Asian Agri berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan sosialisasi kebakaran hutan dan lahan melalui olahraga sepeda melalui rute Desa Pangkalan Kerinci, Desa Kualuh Terusan, Desa Rantau Baru, dan Desa Lubuk Ogung di Pelalawan, Riau, hari ini.

Hafiz Hazalin Sinaga, Manajer Program Desa Bebas Api Asian Agri menjelaskan bahwa bersepeda bukan saja untuk menyehatkan tubuh, namun juga merupakan momentum peringatan dini dan mengajak lebih banyak orang untuk ambil bagian dan menyebarluaskan bahaya karhutla dan upaya pencegahannya.

“Dalam menyampaikan informasi terkait karhutla tidak terbatas dilakukan dalam kondisi tertentu saja dan bukan harus dilakukan di dalam ruangan.Sosialisasi dapat dilakukan melalui kegiatan sehat seperti bersepeda sambil menyampaikan informasi tentang dampak karhutla kepada komunitas yang kami temui,” jelas Hafiz.

Kegiatan gowes sehat ini berkolaborasi dengan komunitas gowes yang juga memiliki tujuan yang sama untuk mengedukasi dan mengampanyekan bahaya kebakaran hutan dan lahan. Salah seorang komunitas gowes, Yuneldi yang juga pemerhati karhutla menyambut baik aksi ini. “Kegiatan ini sangat positif terutama saat situasi cuaca kemarau seperti ini, perlu kita ingatkan ke masyarakat agar senantiasa waspada terhadap kebakaran,” ujar Yuneldi.

Sementara itu, komunitas gowes RSUD Selasih Pangkalan Kerinci yang berpapasan dengan tim fire Asian Agri juga menyambut positif kegiatan ini.

“Dampak negatif karhutla, selain merusak lingkungan, juga berbahaya bagi kesehatan janin. Sebab dalam asap mengandung racun yang sangat halus dan dapat mengganggu perkembangan janin, menimbulkan risiko penyakit autis, gangguan mental, bahkan kanker. Bersepeda sambil sosialisasi karhutla ini adalah aksi positif untuk meningkatkan kepedulian masyarakat,” ujar dokter Didik SpOg, salah seorang peserta gowes RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.

Asian Agri secara berkesinambungan melakukan beragam upaya pencegahan karhutla dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar “zero burning” sejak tahun 1994. Selain itu, pada tahun 2016, Asian Agri juga bergabung dengan Fire-Free Alliance untuk bekerja sama dengan para mitra untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

Sebagai anggota dari FFA, Asian Agri secara aktif melaksanakan program Desa Bebas Api (DBA) dan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang bertujuan untuk memberdayakan dan mendorong desa menerapkan kebijakan tanpa bakar dalam mengelola lahan serta menjaga desa terbebas dari api.

Sekilas Mengenai Asian Agri:

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Maria Sidabutar
Kepala Komunikasi Perusahaan
E-mail: maria_sidabutar@www.asianagri.com
DID: +62 21 2301 119

Klik disini untuk versi PDF

 

Leave a Reply