Skip to main content

Jakarta – Pemerintah mengajak para pemangku kepentingan untuk saling berkoordinasi dan terlibat dalam pencegahan kebakaran hutan, kebun dan lahan, melalui pembentukan proyek percontohan yang akan efektif bekerja dalam dua bulan mendatang.

“Proyek uji coba ini merupakan bentuk pendekatan ‘multi-stakeholders’ terhadap penyelesaian isu kebakaran hutan, kebun dan hutan,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution seusai menyaksikan peluncuran “Pilot Project Pengembangan Kelembagaan Pencegahan Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan” di Jakarta, Rabu (25/5).

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan enam pemangku kepentingan yang ingin ikut serta dalam proyek percontohan pencegahan kebakaran di Sumatera dan Kalimantan. Pemangku kepentingan yang berkomitmen itu adalah PT Riau Andalan Pulp and Paper, PT Asia Pulp and Paper, PT Triputra Agro Persada, PT SMART, PT Asian Agri dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat (BKSDA Kalimantan Barat).

Darmin mengatakan proyek uji coba ini nantinya bisa menjadi pendukung pemerintah dalam upaya mencegah kebakaran hutan, kebun maupun lahan, yang selama ini telah memberikan dampak negatif dari sisi lingkungan, sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat. Ia menambahkan, dengan fokus kepada pencegahan, biaya yang dikeluarkan pemerintah jauh lebih murah dan efisien dibandingkan dengan biaya untuk pemadaman serta perbaikan kerusakan yang timbul setelah kobaran api meluas.


Baca Selengkapnya di : Neraca.co.id

Leave a Reply