Skip to main content
Berita

[Bisnis.com] Petani Sawit Berstandar Dunia

Prinsip Asian Agri untuk menerapkan prinsip 4C, dibuktikan juga dalam mengelola perkebunan sawit mereka.

Model kemitraan petani dan perusahaan sudah diterapkan Asian Agri sejak tiga dekade silam. Bahkan perusahaan ini bisa dibilang merupakan salah satu pioner sistem plasma di bidang usaha perkebunan sawit. Dalam kemitraan ini, Asian Agri membantu membuka akses yang lebih luas dalam banyak hal. Mulai dari pengetahuan tentang cara berkebun yang baik, akses kepada sarana dan praparasa produksi, pendampingan manajemen, transparansi hingga akses kredit perbankan.

“Petani kelapa sawit memiliki 42% persen dari luas kebun sawit nasional. Jadi, mereka harus mendapat dukungan dan pendampingan yang baik,” ujar Direktur Asian Agri, Freddy Widjaya. Dan tak kalah pentingnya, di tengah deraan kritik sawit Indonesia, adalah bagaimana peran Asian Agri mengajak dan mendampingi petani plasma binaannya tersebut untuk mengelola kebun mereka sesuai dengan standar-standar internasional. Freddy yakin, penerapan praktik terbaik yang ramah lingkungan sesuai dengan standar global merupakan kunci untuk melanjutkan kesuksesan pengelolaan kelapa sawit. Dengan cara ini pula, Asian Agri bisa menularkan cara pengelolaan perkebunan sawit sesuai standar internasional.

Isu bahwa perkebunan sawit sebagai perusak lingkungan harus ditepis dengan langkah-langkah pengelolaan perkebunan sesuai ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Kedua standarisasi ini merujuk pada pengelolaan kebun sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 


 

Leave a Reply

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.