Skip to main content

Asian Agri sebagai salah satu perusahaan minyak sawit terkemuka di Indonesia, telah berkontribusi untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

Dalam kegiatan operasional perusahaan, Asian Agri selalu berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit, terutama petani plasma yang bermitra dengan Asian Agri.

Kelapa sawit menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para petani, namun memasuki masa peremajaan (replanting) para petani harus mencari alternatif pendapatan lain. Umumnya pohon-pohon sawit menjadi tidak produktif saat usianya mencapai 25 tahun. Masa peremajaan tersebut akan memakan waktu yang cukup lama, yaitu 2-4 tahun hingga pohon sawit yang baru ditanam menjadi produktif kembali.

Puji Sitompul, Koordinator Plasma Jambi mengatakan jika perkebunan Tungkal Ulu dan Muara Bulian akan menghadapi masa peremajaan pada 2018. “Masa peremajaan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan produktivitas lahan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ” kata Puji.

Saat perkebunan sawit telah memasuki masa peremajaan, pemasukan petani menjadi tidak stabil. Untuk membantu perkembangan petani saat masa peremajaan, Asian Agri bekerja sama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) setempat dan pemerintah daerah untuk memberikan solusi dalam bentuk mata pencaharian alternatif.

“Kami telah mempersiapkan peremajaan ini sejak 2012 lalu,” katanya.

Terdapat beberapa mata pencaharian alternatif yang disediakan oleh Asian Agri kepada para petani. Di Jambi, perusahaan memiliki program seperti ternak sapi, unggas, budidaya cabai, peternakan lele, dan usaha pertanian lainnya bagi para petani sambil menunggu masa replanting.

“Perusahaan tidak hanya menyediakan mata pencaharian saja, namun juga memberikan pelatihan untuk meningkatkan ilmu pertanian mereka,” lanjutnya. Dalam pelatihan ini, para petani ini akan diajarkan mengenai aspek-aspek bertani secara berkelanjutan dan bagaimana cara menanam kelapa sawit dengan baik.

Saat ini para petani tidak ragu lagi untuk melakukan peremajaan pada lahannya, karena setelah itu produksi lahan mereka akan meningkat. Menurut Puji, perkebunan sawit telah meningkatkan taraf kehidupan mereka. “Sekarang mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang yang lebih tinggi, membangun rumah atau balai warga yang bagus, bahkan pergi naik haji. Hidup mereka sekarang sangat baik lah,” tutup Puji.

Leave a Reply