Skip to main content

Di usianya yang masih 26 tahun, Rudi Wijaya sudah menjabat sebagai Asisten afdeling di perkebunan kelapa sawit Asian Agri. Tanggung jawab besar yang diemban Rudi dalam berkarir di perkebunan kelapa sawit sama sekali tidak menghambat semangat jiwa mudanya untuk terus berkreasi!

Rudi Wijaya mengenal Asian Agri semenjak ia lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di tahun 2011. Pria yang akrab dipanggil Rudi ini menjadi salah satu penerima beasiswa untuk mengenyam pendidikan tingkat lanjut di Institut Pertanian Stiper (Instiper) di Yogyakarta yang difasilitasi oleh Asian Agri.

Rudi Wijaya - Asisten Afdeling

“Saya tidak ingin melewatkan kesempatan besar yang telah diberikan oleh Asian Agri untuk melanjutkan pendidikan. Saya pun memberanikan diri untuk pertama kalinya merantau ke luar Pulau Sumatera, keputusan yang tidak mudah bagi saya pada saat itu” ungkap pria yang berasal dari kota Medan, Sumatera Utara ini.

Keputusan sulitnya untuk meninggalkan keluarga ini terbayarkan saat ia berhasil menyelesaikan studi dan menyandang gelar sarjana.

Di tahun 2015, Rudi Wijaya memutuskan untuk bergabung dengan Asian Agri, perusahaan kelapa sawit yang telah mengantarkan jalannya menjadi sarjana.

Setelah mengikuti pelatihan yang komprehensif mengenai pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Asian Agri Learning Institute (AALI) yang berlokasi di Riau, Rudi ditempatkan di salah satu perkebunan kelapa sawit Asian Agri di Provinsi Jambi.

“Jabatan pertama saya di Asian Agri adalah sebagai Asisten Bibitan di kebun Tungkal Ulu,” terangnya.

Dua tahun menjabat sebagai Asisten Bibitan, Rudi Wijaya kemudian menjabat sebagai Asisten Afdeling di tahun 2017.

Sebagai Asisten Afdeling, Rudi Wijaya bertanggung jawab terhadap seluruh rencana kerja di perkebunan kelapa sawit.

Setiap hari, Rudi harus mengikuti rapat pagi yang dimulai pada pukul 05:30 WIB untuk memberikan simulasi bagi para pekerja agar mereka dapat memahami setiap instruksi yang diberikan.

“Kita harus selalu memberikan pengarahan dan motivasi agar mereka mengerti tugas dan tanggung jawab masing-masing,” Rudi menambahkan.

Bagi Rudi, rapat di pagi hari adalah agenda yang paling penting untuk dapat memotivasi para pekerja. Ia sadar, mengelola sumber daya manusia di perusahaan kelapa sawit adalah tugas yang penuh tantangan.

“Tantangan utama adalah untuk dapat menyesuaikan pola interaksi dengan orang-orang yang berasal dari latar belakang berbeda,” Rudi menerangkan.

Menurut Rudi, untuk dapat membangun komunikasi yang baik dengan setiap pekerja adalah dengan terlebih dahulu menumbuhkan rasa saling percaya.

“Asisten Afdeling bertanggung jawab dalam memberikan instruksi kerja. Tapi kita juga harus memastikan setiap pekerjaan dilakukan dengan baik. Untuk itu, setiap Asisten Afdeling harus dapat melakukan apa yang kita instruksikan kepada karyawan. Itu tanggung jawab kita sebagai Asisten Afdeling,” ucapnya tegas.

Di usianya yang masih muda, Rudi mengakui bahwa hidup di perkebunan kelapa sawit bukanlah hal yang mudah. Namun, ia selalu dapat memetik pelajaran yang berharga dari setiap tantangan yang ia hadapi.

“Selama empat tahun bekerja di salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia, saya belajar nilai penting dari kedisiplinan serta belajar bertanggung jawab, tidak hanya terhadap diri saya sendiri tapi juga terhadap banyak orang,” jelas Rudi.

Bagi Rudi sendiri, salah satu faktor yang kerap memotivasinya untuk bekerja lebih giat lagi adalah lingkungan kerja yang menyenangkan.

“Di kebun Tungkal Ulu ini saya memiliki rekan kerja terbaik. Kami selalu berinteraksi dengan positif dan memberikan motivasi satu sama lain,” ungkap Rudi seraya tersenyum.

Rudi Wijaya bekerja bersama 15 Asisten Kebun lainnya yang juga masih berusia muda.

“Rekan-rekan kerja saya di perkebunan kelapa sawit ini selalu berhasil menjadi alasan bagi saya agar terus memacu diri untuk dapat bekerja lebih baik lagi,” tambahnya.

Asian Agri - Work Life Balance Indonesia

Hubungan Rudi Wijaya yang hangat dengan rekan-rekan kerjanya tidak hanya menambah semangatnya untuk bekerja di perkebunan kelapa sawit, namun juga memotivasi jiwa mudanya agar lebih semangat berkreasi.

“Di luar tugas sebagai Asisten Afdeling, saya memiliki hobi di bidang fotografi. Ini pun membuktikan bahwa meskipun saya tinggal di perkebunan kelapa sawit, saya masih bisa mendalami hobi saya,” ucapnya penuh semangat.

Di tengah aktivitasnya yang padat, Rudi selalu menyempatkan untuk mengabadikan momen-momen yang berharga. Baginya, salah satu cara menikmati hidup adalah dengan menghargai setiap momen kecil.

“Tinggal di perkebunan kelapa sawit justru memberikan banyak inspirasi bagi saya dalam menyalurkan bakat fotografi saya ini,” ungkapnya sambil menambahkan, “perkebunan kelapa sawit adalah lingkungan yang sangat menakjubkan. Saya juga senang mengabadikan momen kebersamaan saya bersama rekan-rekan kerja dan para karyawan di lapangan,” ujarnya.

Di sisi lain, hobi fotografi Rudi juga merekatkan hubungannya dengan rekan kerja dan atasannya di perkebunan kelapa sawit. Ia kerap dimintai pertolongan untuk mendokumentasikan momen-momen spesial dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh manajemen perusahaan.

“Saya melihat hal tersebut sebagai bentuk penghargaan dan dukungan dari Asian Agri terhadap hobi saya ini. Saya menjadi semakin terpacu untuk mengasah kemampuan saya di bidang fotografi, tanpa melupakan tugas utama saya sebagai Asisten Afdeling,” ungkap Rudi.

“Saya ingin dapat mengabadikan momen saya bersama Asian Agri ini sebanyak-banyaknya untuk dapat saya ceritakan kepada anak-anak saya nanti bahwa masa muda saya di perkebunan kelapa sawit begitu berwarna,” pungkas Rudi Wijaya dengan senyum bangga di wajahnya.

Ikuti jejak Rudi Wijaya! Bersama Asian Agri, ciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi masyarakat dan negara karena kami adalah bagian dari kehidupan masyarakat. Bergabunglah bersama kami!

Leave a Reply