Jambi, 25 Juni 2025 — Komitmen Asian Agri dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan kembali ditegaskan melalui pemberian Penghargaan Desa Bebas Api (DBA) 2024–2025 dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk pelaksanaan program DBA 2025–2026. Kegiatan ini berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Tebo, Kabupaten Tebo, Jambi. Acara dihadiri oleh perwakilan desa, pemerintah daerah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta Masyarakat Peduli Api (MPA).
Dalam sambutannya, Manajer SSL Asian Agri, Liharman Purba, menegaskan bahwa program DBA merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pencegahan kebakaran secara kolaboratif.
“Kami percaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan tidak bisa dilakukan secara sepihak. Dibutuhkan kolaborasi dan komitmen jangka panjang antara perusahaan, masyarakat desa, dan seluruh pemangku kepentingan. Program Desa Bebas Api menjadi wujud dari semangat tersebut,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Asian Agri memberikan penghargaan kepada desa yang berhasil menjaga wilayahnya tetap bebas api sebagai bentuk apresiasi nyata.
“Kami memberikan insentif hingga Rp100 juta kepada desa yang berhasil menjaga wilayahnya bebas dari kebakaran selama satu tahun penuh. Untuk desa yang tetap berkomitmen namun mengalami insiden kecil di bawah satu hektare, apresiasi tetap diberikan sebesar Rp50 juta. Insentif ini dapat dimanfaatkan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,” tambahnya.
Desa Semambu menjadi salah satu penerima insentif tersebut setelah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga wilayahnya tetap siaga dan minim kebakaran sepanjang tahun. Atas upaya tersebut, desa ini menerima Penghargaan Desa Bebas Api 2024 dan insentif sebesar Rp50 juta sebagai bentuk apresiasi dari perusahaan.
Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Asian Agri dalam mendukung upaya pencegahan kebakaran berbasis komunitas.
“Kami mengapresiasi PT Rigunas Agri Utama – Asian Agri atas inisiatif dan konsistensinya dalam menjalankan program Desa Bebas Api. Program ini terbukti efektif menekan angka kebakaran dan sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat desa,” ungkapnya.
Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah desa hingga warga, untuk aktif berperan dalam mencegah kebakaran dan menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
“Saya mengajak seluruh kepala desa dan masyarakat untuk menjadi pionir perubahan. Mari kita teguhkan komitmen untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar, dan jadikan program ini sebagai gerakan kolektif yang dilandasi kesadaran serta tanggung jawab bersama,” tegas Bupati.
Sebagai simbol kolaborasi lintas sektor, Asian Agri juga menyerahkan plakat penghargaan kepada Bupati Tebo, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas atas kontribusi dan dedikasi mereka dalam menjaga lingkungan di Kabupaten Tebo.
Program DBA merupakan bagian dari inisiatif jangka panjang Asian Agri dalam membangun ketangguhan desa terhadap risiko kebakaran. Melalui edukasi, pelatihan, dan pendampingan berkelanjutan, program ini mendorong lahirnya budaya siaga berbasis kepedulian komunitas.
Untuk memastikan keberlanjutan program, Asian Agri juga menandatangani MoU pelaksanaan DBA 2025–2026 dengan desa-desa binaan di wilayah operasionalnya. Kesepakatan ini mencakup pelatihan lanjutan bagi tim MPA, penyediaan sarana pemantauan dan pemadaman dini, sistem pelaporan titik api berbasis komunitas, serta pemberian insentif berbasis kinerja.
Sejak diluncurkan pada 2016, Program Desa Bebas Api telah menjadi bagian dari implementasi kebijakan “tanpa bakar” yang diterapkan Asian Agri sejak 1994. Dalam pelaksanaannya, perusahaan bekerja sama dengan Manggala Agni, Danramil, kepolisian, dan pemerintah daerah untuk memastikan pendekatan pencegahan dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Tentang Asian Agri
Didirikan pada tahun 1979, Asian Agri merupakan salah satu Perusahaan kelapa sawit terkemuka di Indonesia, yang telah mengelola lebih dari 100.000 hektar Perkebunan kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 200.000 orang.
Sebagai pelopor Program Inti Perkebunan Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans) bersama pemerintah Indonesia, Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi, yang secara kolektif mengelola 60.000 hektare Perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini juga menjalin kemitraan dengan petani swadaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendorong pertumbuhan sosial ekonomi.
Lewat komitmen terhadap praktik berkelanjutan, Asian Agri menjunjung tinggi kebijakan tanpa pembakaran dan menerapkan praktik-praktik terbaik perkebunan untuk membantu petani plasma meningkatkan produktivitas, hasil panen, dan ketertelusuran rantai pasol, serta mendukung perjalanan mereka menuju sertifikasi. Pabrik Asian Agri memanfaatkan teknologi canggih dan energi hijau yang dihasilkan sendiri untuk meminimalkan emisi gas rumah kaca.
Perkebunan Asian Agri serta Perkebunan petani plasma, sepenuhnya bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC), yang menggarisbawahi komitmen Perusahaan terhadap produksi minyak sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Corporate Communication, Asian Agri
E-mail: communications@asianagri.com