Skip to main content

Labuhanbatu, Sumatera Utara, 12 Maret 2020 – Asian Agri melalui PT Hari Sawit Jaya (PT HSJ) mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan stunting atau masalah gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi, dengan mengadakan pelatihan selama 4 hari, tanggal 9-12 Maret 2020 bertempat di kantor PT HSJ, Desa Sidomulyo, Bilah Hilir, Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Asupan gizi yang tidak memadai dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Berdasarkan data dari hasil riset Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, jumlah balita stunting di Indonesia saat ini mencapai 27,67%, artinya terdapat 6,3 juta balita dari 23 juta total populasi balita di Indonesia yang mengalami masalah stunting. Jumlah tersebut telah melampaui standar maksimal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 20%.

Head HSE & CSR Asian Agri, Welly Pardede, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini adalah wujud peran aktif Asian Agri dalam upaya menurunkan angka stunting terutama di wilayah sekitar perusahaan.

Wilayah Sumatera Utara memiliki tingkat prevalensi stunting di angka 32,2 %. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2018, tingkat prevalensi stunting di beberapa kabupaten di Sumatera Utara yaitu Labuhanbatu (36,4 %), Labuhanbatu Selatan (34,9 %), Labuhanbatu Utara (31,2 %), Simalungun (28,4 %), Tebingtinggi (25,9 %), Asahan (24,9 %), Batubara (23,7 %).

“Dengan mengadakan pelatihan pencegahan stunting bagi bidan dan kader posyandu yang berasal dari desa-desa di sekitar operasional perusahaan yaitu desa Labuhanbatu, Batubara, Simalungun, Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara ini, kami berharap para peserta dapat membagi ilmunya kepada masyarakat luas,” tambah Welly.

Camat Bilah Hilir, Bangun Siregar berkata bahwa pelatihan cegah stunting untuk bidan dan kader posyandu ini dapat memperluas pemahaman peserta dalam menangani stunting dan membantu pemerintah dalam upaya pencegahannya.

“Pemerintah sudah melakukan beberapa upaya dalam mencegah stunting. Tapi peran aktif semua pihak termasuk perusahaan dalam upaya ini sangat diperlukan. Terima kasih kepada Asian Agri yang telah melakukan perannya dalam mencegah stunting khususnya di wilayah Bilah Hilir ini. Kader-kader yang telah diedukasi saya harapkan nantinya dapat mengubah pola pikir masyarakat dalam hidup sehat, serta memiliki perilaku hidup bersih dan sehat baik pola makan, sanitasi yang baik dan hal lainnya,” jelas Bangun Siregar.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai materi pelatihan, mulai dari perawatan ibu dan janin, inisiasi menyusui dini, pemberian makan bayi dan anak, dan lain-lain.

Sekilas Mengenai Asian Agri:

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Maria Sidabutar
Kepala Komunikasi Perusahaan
E-mail: maria_sidabutar@www.asianagri.com
DID: +62 21 2301 119

Klik disini untuk versi PDF

 

Leave a Reply