Skip to main content

Pelalawan – 7 Juni 2021 – Memasuki musim kemarau pada Juni 2021, Asian Agri mengajak beberapa pihak untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di desa-desa rawan kebakaran yang ada di sekitar operasional perusahaan. Diantaranya Desa Segati, Desa Tambak, Desa Rantau Baru, Desa Lubuk Ogong dan Desa Bagan Lindau.

“Menjelang musim kemarau tahap kedua di tahun 2021 ini, Asian Agri kembali melanjutkan penandatanganan MoU Program DBA (Desa Bebas Api) dengan desa-desa binaan perusahaan. Program DBA ini sudah dimulai sejak tahun 2016 yang tujuannya untuk mencegah terjadinya karhutla, khususnya di desa-desa seputaran operasional perusahaan yang rawan karhutla. Dengan bergabung dalam program DBA Asian Agri, maka perusahaan akan memfasilitasi dan membina desa-desa sekitar untuk memahami dampak negatif karhutla serta agar masyarakat desa turut berperan aktif mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan desa mereka,” ujar Herman Sembiring, GM PT Mitra Unggul Pusaka yang merupakan unit bisnis Asian Agri.

“Hari ini, kita melanjutkan penandatangan MoU dengan lima desa yang kita nilai sebagai desa rawan kebakaran. Melalui Program DBA ini, kami optimis dapat terus menekan angka kebakaran di desa sebab program ini akan melibatkan masyarakat langsung serta tentunya didukung oleh aparatur pemerintah desa serta instansi terkait lainnya,” imbuh Herman didampingi oleh Manajer Program Desa Bebas Api Asian Agri, Hafiz Hazalin Sinaga.

Sementara itu, menurut Hafiz, saat ini sudah ada 10 desa yang tergabung dalam Program DBA Asian Agri, yang tersebar di Riau dan Jambi.

Asian Agri sebagai perusahaan perkebunan yang merupakan bagian dari grup RGE (Royal Golden Eagle); mengelola grup perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam dan beroperasi secara global, mengupayakan keberadaan nya dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan dimana perusahaan beroperasi. Salah satu wujud nyatanya adalah Program DBA dimana program ini terbukti efektif meminimalisir terjadinya karhutla di desa-desa, sekaligus memberikan alternative income bagi masyarakat desa. Sebab perusahaan memberikan pendampingan dan bantuan kepada warga untuk bisa memanfaatkan lahannya dengan membuka lahan tanpa bakar.

Kades Segati, Syofian, juga mengapresiasi Program DBA Asian Agri, dan berharap hal serupa bisa dilakukan oleh perusahaan lainnya.

“Kami bersyukur pada 2021 ini Asian Agri masih masih tetap konsisten dalam mengajak elemen masyarakat untuk bersama mencegah kebakaran hutan dan lahan. Tahun ini merupakan tahun ke-enam Asian Agri dan pemerintahan desa melakukan kerjasama. Kami selaku perangkat desa sangat mendukung kegiatan desa bebas api dan kami berharap program ini dapat terus berjalan di desa kami yang sangat rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Harapan kami Program DBA Asian Agri dapat terus berkesinambungan dan bisa menjadi inisiatif oleh perusahaan lainnya dalam rangka mewujudkan desa bebas karhutla,” ujar Syofian pada saat memberikan sambutan di acara Penandatangan MoU Program DBA pada 4 Juni 2021 di kantor Desa Segati, kecamatan Langgam kabupaten Pelalawan, Riau.

Acara yang dihadiri oleh Kepala Desa Segati, Syopian; Kepala Desa Tambak, Nerwan S.pil; GM PT MUP, Herman Sembiring; Manajer Program desa Bebas Api, Hafiz Hazalin Sinaga; Perwakilan Masyarakat Peduli Api, Ronal Yamin; dan Pemuka Masyarakat, Chandra diakhiri dengan penandatangan MoU Program DBA dan foto bersama.

 

Sekilas Mengenai Asian Agri:

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang..

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktivitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca..

Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatera Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya. Seluruh unit bisnis dalam naungan Asian Agri telah memperoleh sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)..

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan produsen CPO terkemuka telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Lidya Veronica
Media Relation Asian Agri
E-mail: lidya_veronika@www.asianagri.com

 

Leave a Reply