Skip to main content

Komitmen Asian Agri dalam Penerapan Ekonomi Sirkular

Asian Agri mengelola sekitar 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia, dan bekerja sama secara erat dengan petani mandiri maupun plasma untuk menghasilkan minyak sawit secara bertanggung jawab. Tujuan kami adalah menjadikan setiap tahap proses produksi minyak sawit lebih berkelanjutan, dengan mengurangi limbah, menekan emisi, dan menciptakan nilai dari bahan-bahan yang seharusnya tidak terpakai.

Melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi berkelanjutan, kami terus menyempurnakan operasional pabrik dan perkebunan dengan pendekatan produksi yang lebih sirkular. Tandan Kosong Sawit (TKS) diolah menjadi pupuk organik, palm oil mill effluent (POME) dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas sebagai sumber energi terbarukan, dan residu biomassa lainnya dikembalikan ke dalam siklus produksi.

Dengan cara ini, kami tidak hanya menghasilkan energi yang lebih bersih dan mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga mendukung terciptanya masa depan yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar kami.

Apa itu ekonomi sirkular?

Ekonomi sirkular adalah suatu sistem yang menggantikan model konsumsi linear dengan cara menjaga produk, komponen, dan material agar tetap bernilai maksimal untuk waktu yang lama. Hal ini dilakukan melalui praktik-praktik seperti daur ulang, penggunaan kembali, perbaikan, dan regenerasi, sehingga sumber daya tetap digunakan dan tidak menjadi limbah.

Beberapa manfaat utama dari ekonomi sirkular meliputi:

  • Efisiensi sumber daya: Bahan-bahan dapat digunakan kembali atau dialihfungsikan, sehingga mengurangi kebutuhan untuk mengekstraksi bahan baku baru. Misalnya, hal ini bisa dilakukan dengan mendaur ulang kemasan atau mengubah limbah organik menjadi kompos.
  • Emisi lebih rendah: Pemanfaatan energi terbarukan dan praktik sirkular membantu menurunkan emisi gas rumah kaca. Sebuah studi oleh Ellen MacArthur Foundation menemukan bahwa penerapan prinsip sirkular dalam pertanian dapat mengurangi emisi global dari sektor pertanian hampir 50% pada tahun 2050.
  • Peluang ekonomi: Mengubah limbah menjadi bahan bernilai mendorong inovasi dan efisiensi biaya sekaligus mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
  • Kesejahteraan komunitas: Produksi yang lebih bersih dan pengurangan limbah menghasilkan lingkungan yang lebih sehat dan memperkuat komunitas lokal, sehingga masyarakat menikmati kualitas udara dan air yang lebih baik.

Tandan Kosong Sawit (TKS) dapat digunakan sebagai pupuk di perkebunan untuk membantu mencegah pemborosan

Praktik ekonomi sirkular Asian Agri

Kami menerapkan prinsip ekonomi sirkular di setiap tahap produksi minyak sawit. Dengan memanfaatkan kembali produk sampingan dan limbah, kami dapat menciptakan nilai sekaligus mengurangi dampak terhadap lingkungan. Berikut beberapa contoh penerapannya:

Memanfaatkan produk sampingan

Pabrik kami menghasilkan berbagai produk sampingan, dan tidak ada yang terbuang sia-sia. Setiap material dikumpulkan dan dimanfaatkan kembali agar memiliki fungsi baru:

  • Tandan Kosong Sawit (TKS) dan abu tandan dikembalikan ke blok perkebunan sebagai pupuk alami dan bahan perbaikan tanah untuk mendukung daur ulang nutrisi.
  • Cangkang Inti Sawit (Palm Kernel Shell/PKS), yang berasal dari biji keras di dalam buah, diekspor untuk digunakan sebagai bahan bakar terbarukan di pembangkit listrik biomassa.
  • Bungkil inti sawit (Palm Kernel Expeller/PKE), residu kaya protein yang tersisa setelah proses ekstraksi minyak, diolah menjadi pakan ternak bergizi.
  • Padatan dari proses dekanter, yang juga dikenal sebagai decanter cake, mengandung sisa minyak dan bahan organik mudah menguap. Material ini dapat dicerna bersama POME untuk menghasilkan metana sebagai energi terbarukan, atau dikeringkan dan dicampur untuk digunakan sebagai pakan ternak.

Dengan memanfaatkan setiap bagian dari buah, kami mengubah sesuatu yang berpotensi menjadi limbah menjadi sumber daya bernilai, sehingga membuat operasi kami semakin berkelanjutan.

Mendaur ulang nutrisi

Pelepah dan batang kelapa sawit tua dari kegiatan perawatan rutin tidak pernah terbuang sia-sia. Semuanya dikembalikan ke lahan sebagai mulsa untuk menambah unsur hara dan menjaga kelembapan tanah, sehingga tanaman sawit baru dapat tumbuh lebih kuat. TKS dari pabrik juga dibawa ke kebun dan disebar di sekitar pohon dengan tujuan yang sama. Namun, jika penerapan langsung tidak memungkinkan, TKS diolah terlebih dahulu menjadi abu tandan yang berfungsi sebagai sumber kalium alami bagi tanah.

Untuk limbah cair, kami mengolah POME agar dapat dikembalikan ke perkebunan sekitar dan dimanfaatkan sebagai pupuk melalui sistem flatbed, yaitu jaringan saluran atau pipa dangkal yang mendistribusikan cairan olahan secara merata ke tanah perkebunan. POME mengandung nutrisi seperti nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, dan kalsium yang membantu memperkaya tanah sekaligus menambah kelembapan.

Sesuai dengan peraturan lingkungan di Indonesia, POME yang telah diolah harus memiliki kadar biochemical oxygen demand (BOD) di bawah 5.000 mg/L dan tingkat pH antara 6 hingga 9. Pengembalian nutrisi ini ke tanah menciptakan sistem sirkular yang menjaga kesuburan lahan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta membantu mempertahankan ekosistem yang sehat dari tahun ke tahun.

Sirkularitas energy

Di seluruh pabrik kami, gas metana dari POME dimanfaatkan dan diubah menjadi listrik melalui 11 instalasi biogas. Setiap fasilitas mampu menghasilkan antara 1,2 hingga 2,2 megawatt listrik, cukup untuk memasok energi bagi pabrik, fasilitas pemrosesan inti sawit, serta perumahan karyawan di sekitarnya.

Salah satu unit bisnis kami, PT Indo Sepadan Jaya (PT ISJ), mengambil inisiatif lebih jauh dengan memanfaatkan kelebihan gas metana untuk menghasilkan tambahan listrik bersih sebesar 1 megawatt. Energi ini disalurkan ke jaringan PT PLN Sumatera Utara melalui perjanjian pembelian selama tiga tahun, membantu meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi masyarakat di Rantau Prapat, Sumatra Utara.

Kami juga memanfaatkan serat mesokarp, yaitu bagian berserat dari lapisan tengah buah kelapa sawit yang terdapat dalam setiap tandan buah segar (TBS). Setelah buah sawit diperas untuk menghasilkan minyak sawit mentah, sisa serat yang tertinggal dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan bakar untuk boiler. Boiler mengubah biomassa menjadi uap yang digunakan untuk mensterilkan TBS yang baru datang serta menggerakkan peralatan lainnya, sehingga operasional dapat berjalan efisien dan setiap produk samping dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Efisiensi air

Asian Agri mengambil air dari sungai di sekitar area operasinya, menyimpannya di kolam penampungan, dan mengolahnya di lokasi sebelum digunakan. Air yang telah diolah ini digunakan untuk mendukung kegiatan pabrik dan kebutuhan perumahan karyawan, kemudian dibersihkan kembali sebelum dikembalikan dengan aman ke sungai. Karena aliran air tersebut juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, setiap pembuangan air limbah dilakukan sesuai dengan standar lingkungan yang ketat untuk menjaga kelestarian sumber daya bersama.

Kami juga menjadikan air limbah sebagai sumber bernilai. Limbah cair diolah dan dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas, sehingga mengurangi jejak air kami dengan menggunakan kembali air di dalam pabrik, tanpa harus mengambil air bersih tambahan. Proses ini sekaligus menghasilkan energi terbarukan. Melalui pendekatan terpadu dalam pemulihan air dan energi, penggunaan air kami tetap efisien, yaitu antara 0,9 hingga 1 metrik ton untuk setiap metrik ton TBS yang diolah.

Asian Agri memiliki total 11 pabrik biogas, yang membantu mengurangi 90% emisi metana

Dampak dan hasil

Inisiatif ekonomi sirkular Asian Agri terus memberikan hasil yang nyata. Mulai dari energi terbarukan hingga pengurangan limbah, berbagai pencapaian ini menunjukkan bagaimana kami menciptakan dampak positif yang terukur. (Catatan: Data bersumber dari Laporan Keberlanjutan 2024.)

Energi yang lebih bersih

Pada tahun 2024, 96% dari total energi yang kami gunakan berasal dari sumber terbarukan. Lebih dari 90% listrik tersebut digunakan untuk menjalankan pabrik kelapa sawit dan fasilitas pengolahan inti sawit, sehingga membantu kami menurunkan jejak karbon sekaligus menjaga efisiensi operasional.

Limbah berkurang, daur ulang meningkat

Kami memaksimalkan pemanfaatan hasil samping produksi. Sebanyak 58% TKS telah dimanfaatkan kembali, dan 54% POME diolah melalui fasilitas penangkap metana. Dibandingkan dengan tahun 2023, limbah organik padat berkurang 9% dan POME turun 7%, menunjukkan peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya serta penurunan dampak terhadap lingkungan.

Energi dari biogas

Pabrik biogas kami menangkap metana dari POME dan mengubahnya menjadi listrik. Hampir 90% dari biogas ini digunakan untuk mendukung operasional kami, memasok sekitar 40% dari total kebutuhan listrik perusahaan.

Mengurangi emisi

Dengan 11 instalasi biogas, kami berhasil mengurangi emisi metana hampir 90 persen, mencegah salah satu gas rumah kaca paling kuat terlepas ke atmosfer. Pada tahun 2024, emisi Cakupan 1 dan 2 kami tercatat sebesar 3,36 metrik ton setara karbon dioksida per metrik ton minyak sawit mentah, angka yang tergolong lebih baik dibandingkan rata-rata industri dan mencerminkan operasi yang lebih efisien serta rendah karbon. Proyek restorasi ekosistem kami juga berperan dalam menyerap karbon secara alami, sekaligus membantu mengimbangi emisi dan mendukung keanekaragaman hayati.

Fasilitas yang lebih baik, efek yang lebih kuat

Kami telah meningkatkan 23 pabrik dengan mesin dan sistem baru untuk pengumpulan minyak limbah serta pemulihan sumber daya. Peningkatan ini membantu kami memaksimalkan nilai dari produk sampingan dan memperluas penerapan praktik ekonomi sirkular di seluruh operasi kami.

Menatap ke depan: memperkuat praktik ekonomi sirkular

Di Asian Agri, kami memandang ekonomi sirkular sebagai perjalanan yang berkelanjutan. Saat ini, kami terus memperdalam penerapan prinsip-prinsip sirkular di seluruh lini operasional agar penggunaan sumber daya menjadi lebih efisien dan berkelanjutan.

Pengelolaan limbah yang bertanggung jawab

Kami terus memastikan bahwa seluruh pembuangan limbah dilakukan sesuai dengan peraturan lingkungan, demi melindungi ekosistem sekitar serta masyarakat setempat.

Penggunaan air yang lebih bijak

By tracking and managing water consumption per metric ton of CPO, we aim to use water more efficiently and build stronger systems for reuse and recycling in our mills.

Pengelolaan energi yang lebih baik

Melalui sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition), kami dapat memantau penggunaan energi secara real time di seluruh proses produksi CPO, PK (Palm Kernel), dan CPKO (Crude Palm Kernel Oil). Pemantauan ini membantu kami mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi sekaligus mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu.

Peningkatan efisiensi bahan bakar

Kami juga tengah mengeksplorasi berbagai teknologi yang dapat meningkatkan kinerja produksi sekaligus menurunkan kebutuhan energi, sehingga operasional kami dapat terus berkembang secara berkelanjutan.

Untuk gambaran tentang peran inisiatif ini dalam mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjang kami, kunjungi [Laporan Keberlanjutan] kami.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa itu ekonomi sirkular di Asian Agri?

Ekonomi sirkular di Asian Agri adalah model produksi yang bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya agar tetap bernilai selama mungkin. Melalui praktik penggunaan kembali, daur ulang, dan pemulihan energi dari hasil samping pengolahan kelapa sawit, perusahaan mampu mengurangi limbah secara signifikan. Pendekatan ini berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca sekaligus memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan jangka panjang di seluruh perkebunan dan pabriknya.

2. Bagaimana Asian Agri memanfaatkan kembali produk sampingan kelapa sawit?

Asian Agri memberikan nilai tambah pada produk sampingan seperti tandan kosong sawit, serat mesokarp, dan POME. Tandan kosong dimanfaatkan sebagai pupuk organik di lahan, sehingga memperkaya tanah dan mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia. Sementara itu, limbah cair diolah di fasilitas penangkap metana untuk menghasilkan biogas, mengubah limbah yang sebelumnya tidak terpakai menjadi sumber energi terbarukan.

3. Energi terbarukan apa yang dihasilkan oleh Asian Agri?

Asian Agri menghasilkan energi terbarukan dari sumber biogas dan biomassa. Metana yang ditangkap dari 11 instalasi biogas diubah menjadi listrik untuk memasok kebutuhan pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan kernel, serta perumahan karyawan. Setiap instalasi mampu menghasilkan antara 1,2 hingga 2,2 megawatt (MW) listrik, sehingga membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, bahan biomassa seperti serat mesokarp dan PKS juga dimanfaatkan untuk menghasilkan uap dan listrik, mendukung operasional yang lebih bersih dan berkelanjutan.

4. Bagaimana Asian Agri mengurangi penggunaan air melalui praktik ekonomi sirkular?

Asian Agri mengolah dan menggunakan kembali air dari kegiatan pabrik, serta mengubah air limbah menjadi biogas untuk menurunkan jejak penggunaan air secara keseluruhan. Dalam panduan industri, penggunaan sekitar satu ton air untuk setiap satu ton tandan buah segar sering dianggap sebagai indikator efisiensi operasional, meskipun kebutuhan aktual dapat berbeda tergantung pada teknologi dan praktik pengelolaan yang digunakan.

5. Dampak lingkungan apa yang telah dicapai Asian Agri melalui ekonomi sirkularnya?

Jaringan 11 pabrik biogas milik Asian Agri menangkap gas metana yang dihasilkan dari POME di pabrik-pabriknya, sehingga mengurangi emisi metana hingga hampir 90%. Gas metana yang berhasil ditangkap kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dan uap, menjadikan sekitar 96% dari total kebutuhan energi perusahaan bersumber dari energi terbarukan seperti biogas dan biomassa.