Jamur tanah ganoderma merupakan salah satu ancaman terbesar bagi perkebunan kelapa sawit. Jamur ini menyerang akar dan menyebabkan busuk pangkal batang (basal stem rot). Jamur yang sama juga dapat menyebabkan busuk batang atas (upper stem rot) melalui penyebaran spora. Serangan ini membuat pohon melemah perlahan. Pada tahap awal, gejalanya hampir tidak terlihat. Ketika tanda-tanda baru muncul, kerusakan biasanya sudah cukup parah dan produksi mulai menurun.
Jamur ganoderma semakin diakui sebagai salah satu ancaman paling serius bagi keberlanjutan perkebunan kelapa sawit. Risiko ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi telah menjadi perhatian industri secara global.
Sebuah artikel Reuters yang terbit pada tahun 2025 menyoroti bahwa ganoderma kini tidak lagi hanya menyerang tanaman kelapa sawit berusia tua. Di sejumlah perkebunan kelapa sawit di Malaysia, jamur ini dilaporkan mulai muncul lebih awal dalam siklus penanaman, bahkan di lahan hasil peremajaan, sehingga berpotensi menekan hasil produksi dan memperpendek umur ekonomis kebun.
Tantangan tersebut menjadi semakin kompleks karena hingga saat ini belum ada obat atau fungisida yang benar-benar efektif untuk menyembuhkan pohon kelapa sawit yang sudah terinfeksi. Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa dampak ganoderma bersifat serius dan permanen. Penelitian dari US National Center for Biotechnology Information menunjukkan bahwa infeksi ganoderma dapat menurunkan hasil panen hingga 80% dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian pohon.
Deteksi dini, memahami bagaimana penyakit ini menyebar, dan menerapkan strategi pengendalian sejak awal adalah langkah penting untuk menjaga pohon kelapa sawit tetap sehat dan kebun tetap produktif.

Basidiokarp Ganoderma yang menyerang bibit kelapa sawit
Apa itu Ganoderma
Ganoderma adalah jamur tanah yang dapat hidup sebagai pengurai sekaligus sebagai parasit. Sebagai pengurai, jamur ini memecah sisa-sisa tanaman yang sudah mati. Namun, ketika bertindak sebagai parasit, Ganoderma dapat menyerang pohon kelapa sawit dan menyebabkan busuk pangkal batang maupun busuk batang atas.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Applied Sciences, terdapat beberapa spesies ganoderma yang dapat menyerang kelapa sawit, yaitu:
- Ganoderma boninense – spesies yang paling umum dan paling agresif, terutama di Asia Tenggara
- Ganoderma zonatum – umumnya ditemukan di wilayah Amerika, namun juga dapat menginfeksi kelapa sawit
- Ganoderma miniatocinctum – lebih jarang ditemukan, tetapi dilaporkan dapat menyebabkan BSR di beberapa perkebunan tertentu
Bagaimana tahapan gejala serangan ganoderma pada pohon kelapa sawit
Terdapat tiga tahapan gejala serangan ganoderma yang biasanya digunakan untuk melihat ada tidaknya infeksi dan tingkat keparahannya. Karena proses pembusukan terjadi pada jaringan dalam batang yang tidak terlihat, deteksi dini sering kali sulit dilakukan. Berikut tahapan gejalanya:
| TAHAPAN | GEJALA |
|---|---|
| Tahap Awal | ● Daun tombak tidak membuka dan jumlahnya bertambah. ● Pelepah bawah mulai menguning atau layu. |
| Tahap Lanjut | ● Muncul tubuh buah jamur (basidiokarp) di pangkal batang. ● Banyak pelepah patah dan mengering. |
| Tahap Akhir | ● Batang tumbang akibat pembusukan jaringan dalam batang. |
Gejala akhir serangan ganoderma adalah kematian pohon. Hingga kini belum ada fungisida yang efektif untuk menyembuhkan pohon yang sudah terinfeksi. Kondisi ini membuat serangan ganoderma menurunkan jumlah pohon produktif per hektar. Dampaknya terlihat langsung pada penurunan tonase produksi.
Persentase serangan juga meningkat seiring bertambahnya umur tanaman. Hal ini memperpendek umur ekonomis kebun. Pada akhirnya, kondisi ini mendorong percepatan replanting pada lahan yang sudah tidak produktif.
Mengapa Pengendalian Ganoderma Sulit Dilakukan
Selain kecemasan akan kematian pohon yang terserang ganoderma, hingga saat ini masih belum didapatkan obat yang benar-benar efektif menghentikan proses pembusukan pada batang pohon sawit yang terinfeksi. Jamur ini hidup di dalam tanah dan proses pembusukan terjadi di dalam batang pohon, sehingga sulit diindentifikasi dan dikendalikan.
Berbagai langkah pencegahan penyebaran jamur ganoderma telah dilakukan, mulai dari membersihkan pohon yang terserang, menambahkan agen hayati seperti trichoderma atau mikoriza pada bibit dan lubang tanam, hingga melakukan penyuntikan fungisida pada pohon yang sudah terinfeksi.
Semua upaya ini membutuhkan biaya dan tenaga yang cukup besar, dan hingga saat ini belum ada metode yang benar-benar mampu menghilangkan ganoderma sepenuhnya. Karena itu, pengendalian terpadu dengan menggabungkan beberapa cara menjadi pilihan yang lebih efektif untuk menurunkan tingkat serangan ganoderma. Pendekatan ini mencakup pencegahan sejak awal melalui penggunaan bahan tanam yang toleran, penerapan sanitasi kebun dan pengelolaan tanaman sakit, serta pemantauan kondisi kebun secara berkala.
Tantangan ini semakin besar karena kondisi tropis yang menjadi habitat ideal bagi kelapa sawit juga mendukung perkembangan ganoderma. Jamur ini tumbuh subur dalam suhu hangat dan kelembapan tinggi. Sebaran hari hujan yang merata sepanjang tahun serta curah hujan yang tinggi semakin meningkatkan kelembapan dan mempersulit pengendalian.
Mengurangi risiko Ganoderma dengan benih Topaz GT
Bahan tanam yang toleran terhadap ganoderma adalah salah satu bagian dari pengendalian terpadu yang dapat secara signifikan menurunkan tingkat serangan ganoderma di lapangan. Dengan bahan tanam yang tepat, perkebunan kelapa sawit juga memiliki peluang lebih besar untuk tetap produktif dalam jangka panjang.
Salah satu bahan tanam yang toleran terhadap ganoderma adalah Varietas DxP Topaz GT. Varietas ini merupakan hasil riset dan pengembangan selama puluhan tahun di Oil Palm Research Station (OPRS) milik Asian Agri.
“Sejak tahun 1992, OPRS telah melakukan seleksi dan pengujian persilangan antara Deli dura dengan pisifera terpilih dari Kosta Rika. Antara tahun 1996 hingga 1998, kami membangun kebun benih Topaz pertama dan melakukan pengujian persilangan DxP dari dura dan pisifera terpilih yang ada di Kosta Rika. Pengujian DxP generasi satu ini memberikan potensi hasil panen dan rendemen minyak yang menjanjikan, dan tidak berhenti sampai di situ, kami terus melanjutkan pengujian DxP generasi dua Topaz secara masif dan komprehensif guna mendapatkan DxP Topaz yang lebih unggul dari sebelumnya,” ujar Yopy Dedywiryanto, Head of Plant Breeding Asian Agri.
Lima Varietas DxP Topaz unggul yang telah berhasil dirilis, adalah:
- Topaz 1: dura Deli × pisifera Nigeria
- Topaz 2: dura Deli × pisifera Ghana
- Topaz 3: dura Deli × pisifera Ekona
- Topaz 4: dura Deli × pisifera Yangambi
- Topaz GT: Merupakan kombinasi persilangan DxP spesifik dari varietas Topaz yang mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap ganoderma
Topaz GT merupakan varietas terbaru, yang secara khusus dikembangkan berdasarkan ketahanan yang lebih tinggi terhadap penyakit busuk batang yang disebabkan oleh ganoderma. Yopy menambahkan, “Salah satu bentuk komitmen kami untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan, pada tahun 2019 OPRS merilis varietas DxP Topaz GT lewat pengujian infeksi dengan menggunakan isolat ganoderma yang paling agresif yang dimiliki oleh Asian Agri. Penggunaan isolat yang paling agresif ini, akan lebih memberikan kepastian ketahanan yang lebih tinggi dari Topaz GT di area dengan tingkat infeksi ganoderma yang tinggi.”
Dengan menggunakan isolat ganoderma yang paling agresif, hasil skrining di pembibitan tetap menunjukkan tingkat infeksi yang rendah. Rata-ratanya sekitar 45,7% dengan rentang 33,3–49,6%. Artinya, lebih dari 50% bibit yang diuji toleran terhadap serangan ganoderma.
Dari uji potensi produksi, Topaz GT mencatat rata-rata 34,5 ton tandan buah segar per hektar per tahun. Angka ini dihitung dari tahun ketiga hingga tahun keenam masa menghasilkan. Potensi minyak sawit mentahnya mencapai 9,2 ton per hektar per tahun.
Keunggulan Topaz GT
- Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap infeksi ganoderma
- Produktivitas tonase tandan buah segar (TBS) dan rendemen minyak (OER) yang tinggi
- Dapat dipanen pada usia 27 bulan setelah penanaman
- Pertambahan meninggi yang lambat sehingga memudahkan panen dan perawatan
- Mampu beradaptasi dengan baik pada lahan marginal
Penggunaan benih Topaz GT sebagai bagian dari pengendalian terpadu akan secara signifikan menurunkan infeksi ganoderma di lapangan dan dapat menjaga keberlanjutan perkebunan kelapa sawit. Melalui pemantauan rutin, sanitasi yang baik, dan pengendalian yang terpadu, benih Topaz GT ini akan lebih menjaga kestabilan hasil panen serta menurunkan biaya perawatan.
Topaz GT adalah solusi terbaik yang sudah teruji dan terbukti mampu menurunkan persentase serangan ganoderma di lapangan — kunjungi halaman Topaz untuk membeli benih unggul Topaz dengan menghubungi tim Topaz.
Frequently Asked Questions (FAQ)
- Apa itu ganoderma di perkebunan kelapa sawit?
Ganoderma adalah jamur tanah yang menjadi penyebab utama penyakit busuk pangkal batang pada kelapa sawit. Infeksi ganoderma dapat menurunkan produksi secara signifikan dan bahkan menyebabkan kematian tanaman dalam waktu singkat. Jamur ini juga dapat menyebabkan busuk batang atas yang menyebar lebih cepat dibanding busuk pangkal batang.
- Bagaimana ganoderma menyebar di perkebunan kelapa sawit?
Jamur ganoderma menyebar melalui tanah ketika akar tanaman bersentuhan dengan akar atau tanah yang sudah terinfeksi. Pada kondisi tropis yang hangat dan lembap seperti di Indonesia, ganoderma juga berkembang melalui spora yang mudah terbentuk saat curah hujan tinggi.
- Apa tanda-tanda awal infeksi ganoderma?
Tanda-tanda awal infeksi ganoderma pada tanaman kelapa sawit adalah bertambahnya daun tombak yang tidak membuka serta pelepah bawah yang menguning atau layu. Pada tahap lanjutan, infeksi ganoderma ditandai dengan munculnya tubuh buah jamur (basidiokarp) di pangkal batang dan pelepah yang mengering atau patah.
- Apakah Ganoderma bisa diatasi setelah kelapa sawit terinfeksi?
Hingga saat ini belum ada metode pengobatan yang benar-benar efektif menyembuhkan tanaman yang terserang ganoderma. Perlakuan kimia seperti penyuntikan fungisida ke batang atau penggunaan fumigan tanah hanya dapat memperlambat perkembangan penyakit dalam waktu singkat, tetapi tidak dapat menghilangkan jamur sepenuhnya. Pengelolaan penyakit ini berfokus pada pencegahan, pengendalian penyebaran, dan replanting dengan benih yang toleran.
- Apa itu Topaz GT dan bagaimana varietas ini dapat secara signifikan menurunkan persentase infeksi ganoderma di lapangan?
Varietas DxP Topaz GT dari Asian Agri adalah benih kelapa sawit unggul yang dikembangkan untuk memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap penyakit busuk batang akibat ganoderma. Varietas ini diuji menggunakan isolat ganoderma paling agresif yang dimiliki Asian Agri, sehingga hanya benih dengan ketahanan terbaik yang lolos seleksi. Berkat proses tersebut, Topaz GT mampu menurunkan persentase infeksi ganoderma di lapangan dan memberikan tingkat ketahanan yang lebih stabil pada area dengan risiko infeksi tinggi.
- Apa keunggulan dari Varietas DxP Topaz GT?
Varietas DxP Topaz GT dari Asian Agri unggul karena memiliki toleransi tinggi terhadap ganoderma, dengan hasil skrining menunjukkan tingkat infeksi rendah sekitar 45,7 persen meski diuji dengan isolat paling agresif. Varietas ini juga memiliki potensi produksi tinggi, yaitu rata-rata 34,5 ton TBS per hektar per tahun dan sekitar 9,2 ton CPO per hektar per tahun pada tahun ketiga hingga keenam. Selain itu, Topaz GT dapat dipanen lebih cepat pada usia 27 bulan, memiliki pertumbuhan meninggi yang lambat, dan mampu beradaptasi dengan baik di lahan marginal.
- Di mana para pekebun bisa mendapatkan informasi lebih lanjut atau memesan benih Topaz GT?Pekebun dapat mempelajari lebih lanjut tentang Topaz GT serta meminta konsultasi atau melakukan pemesanan melalui halaman produk Topaz resmi.




