Skip to main content

Kemitraan Pawito Saring dengan Asian Agri dimulai 29 tahun lalu saat dia memutuskan ikut dalam program Perkebunan Inti Rakyat atau transmigrasi yang digagas oleh Pemerintah Republik Indonesia. 

Bagi Pawito dan 350 petani plasma lainnya di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, kemitraan dengan Asian Agri merupakan kemitraan yang saling memberi manfaat sejak awal. 

“Asian Agri melatih dan memberikan bantuan mengenai praktik perkebunan kelapa sawit terbaik. Hasilnya kami sudah mendapatkan sertifikasi dan mendapat premi tambahan dari hasil penjualan. Ini sangat menguntungkan bagi kami dan koperasi kami,” ujar Pawito.

Pawito merupakan ketua dari Koperasi Mulus Rahayu yang menerima dana premi sebesar Rp619 juta dari hasil penjualan kelapa sawit berkelanjutan selama tahun 2016. Koperasi yang diketuainya memiliki 351 anggota dengan total luas lahan 702 hektar.

Sejak tahun 2013 Pawito dan koperasinya mendapatkan dana premi dari Asian Agri. Dana ini dapat digunakan kembali oleh petani untuk meningkatkan produksi mereka yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.

Untuk tahun penjualan 2016, Asian Agri telah membagikan total dana premi kepada petani plasma sebesar Rp3,69 miliar. Dana tersebut dibagikan pada 72 mitra koperasi yang terdiri dari 30.000 petani plasma di Jambi dan Riau pada awal April 2018.

Premi yang diberikan pada para petani plasma merupakan bentuk apresiasi dari Asian Agri bagi para mitra petani atas usaha mereka yang konsisten menerapkan praktik berkelanjutan dalam mengelola perkebunan mereka.

Penerapan praktik berkelanjutan oleh para petani mitra ini berdampak pada kualitas dan hasil buah yang diproduksi dan mampu memenuhi harapan pasar domestik dan internasional.

“Dana ini sangat berarti bagi Koperasi Unit Desa (KUD) kami. Ini dapat semakin membantu kami bertumbuh dan meningkatkan kesejahteraan anggota kami,” ujar Pawito saat menerima pembagian premi di Jakarta.

“Kami akan menggunakan sebagian dana untuk membantu beberapa anggota yang menghadapi masa replanting. Mungkin juga akan digunakan untuk melakukan studi banding di luar kota untuk belajar usaha kecil yang bisa kami lakukan sambil menunggu masa replanting,” ujarnya.

Sebagai perintis kemitraan dengan petani kelapa sawit di Indonesia, Asian Agri memiliki program yang fokus pada intensifikasi dan kesejahteraan petani kecil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

“Program kemitraan perusahaan dengan petani kecil diperlukan untuk membantu petani kecil dalam menghadapi tantangan, untuk memastikan penerapan praktik terbaik dalam pengelolaan perkebunan berkelanjutan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarga mereka,” kata Fadhil Hasan, Director of Corporate Affairs Asian Agri.

Hubungan kemitraan Asian Agri dengan petani plasma menghasilkan pencapaian positif, di mana semua petani plasma mitra perusahaan mencapai sertifikasi RSPO, setelah memperoleh sertifikasi ISCC.

Leave a Reply