Skip to main content

Jakarta, 25 Oktober 2018 – Kehadiran Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita di stan Asian Agri dan Apical pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 membuka kesempatan bagi Asian Agri menjelaskan bibit unggul Topaz.

Saat meninjau stan, Direktur Corporate Affairs Asian Agri, Fadhil Hasan menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo mengenai kesiapan petani sawit di Buatan, Riau, yang mengikuti peremajaan kebun sawit tahun 2016 untuk panen perdana bulan November mendatang.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita berdiskusi dengan Topaz Seed Senior Breeder, Ang Boon Beng dan Direktur Corporate Affairs Asian Agri, Fadhil Hasan saat mengunjungi stan Asian Agri di TEI 2018

 

Sebanyak 135 petani sawit yang tergabung dalam KUD Mulus Rahayu menggunakan bibit unggul Topaz untuk peremajaan kebun sawit mereka seluas 310 hektar. Dengan didampingi Asian Agri selama persiapan peremajaan hingga siap panen, para petani sawit dibekali pelatihan terkait penghasilan alternatif selama masa peremajaan termasuk juga pelatihan mengenai pengelolaan dan perawatan kebun pada masa awal tanam hingga panen.

“Peremajaan tidak hanya akan meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani, tapi juga turut mendukung keberlanjutan kelapa sawit Indonesia yang ramah lingkungan dan kompetitif di pasar internasional”, ujar Fadhil Hasan, Direktur Corporate Affairs Asian Agri.

Panen perdana yang segera dilakukan petani sawit KUD Mulus Rahayu merupakan dukungan atas keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia.

Sekilas Mengenai Asian Agri:

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979. Hingga kini Asian Agri mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit dan mempekerjakan 25.000 orang.

Sebagai perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans), Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang mengelola 60.000 hektar kebun kelapa sawit, serta membina kemitraan dengan petani swadaya untuk membawa dampak positif terhadap kesejahteraan dan peningkatan ekonomi petani.

Dengan menerapkan kebijakan tanpa bakar dan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan, Asian Agri membantu petani mitra untuk meningkatkan produktifitas, hasil panen, kemamputelusuran rantai pasok, sekaligus mendukung mereka memperoleh sertifikasi. Pabrik Asian Agri menerapkan teknologi terbaik memanfaatkan energi hijau yang dihasilkan secara mandiri, dalam rangka meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

Lebih dari 86% dari perkebunan inti Asian Agri di Provinsi Sumatra Utara, Riau & Jambi serta 100% perkebunan petani plasma di Provinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).

Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaannya.

Lebih dari 91% perkebunan dan pabrik kelapa sawit Asian Agri telah mendapatkan sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan terkemuka CPO telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.


Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Dinna Permana Setyani
Manajer Komunikasi Perusahaan
E-mail: dinnapermana@www.asianagri.com
DID: +62 21 2301 119

Klik disini untuk versi PDF

Leave a Reply