Skip to main content

Ukui – Riau, 23 Januari 2016 – Sebagai perusahaan kelapa sawit nasional yang berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan hidup dan berkontribusi dalam program Pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, Asian Agri meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) di Ukui, Riau.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, yang diwakili oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Republik Indonesia, Ir. Rida Mulyana M.Sc, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) Kebun Ukui yang berkapasitas hingga 2 megawatt. Didampingi Komisaris PT Inti Indosawit Subur (Asian Agri Group), Pengarapen Gurusinga, General Manager Asian Agri Group , Freddy Widjaya dan jajaran manajemen Asian Agri lainnya beserta Muspida Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan, Rida Mulyana turut meninjau PLTB kelima dari 20 PLTB yang direncanakan Asian Agri dapat rampung hingga tahun 2020 tersebut.

“Pembangunan 20 PLTB tersebut bertujuan untuk mengolah limbah cair sawit Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi energi listrik yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik operasional, fasilitas umum serta fasilitas khusus yang dimiliki perusahaan,” kata General Manager, Freddy Widjaya.

Freddy Widjaya menjelaskan bahwa sebelumnya POME hanya dimanfaatkan untuk land aplication yang berfungsi sebagai pupuk bagi tanaman sawit. Dengan adanya teknologi terbarukan ini, maka terbuka peluang untuk memperoleh manfaat lebih dari POME itu.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Rida Mulyana, mengapresiasi langkah Asian Agri yang berencana untuk membangun 20 Biogas Plant hingga tahun 2020. Rida Mulyana mengatakan, “Langkah Asian Agri yang signifikan ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan sejenis sehingga tak hanya dapat menjaga lingkungan dalam operasionalnya, namun sekaligus memberikan manfaat ekonomis dan menunjang program Ketahanan Energi Nasional.”

Sebagai anggota Roundtable on Sustanable Palm Oil (RSPO), Asian Agri senantiasa berkomitmen menjalankan usaha perkebunan berkelanjutan. Dari segi lingkungan, PLTB ini sangat ramah lingkungan dan energi yang dihasilkan juga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik.

Freddy Widjaya menambahkan,”Jika setiap rumah tangga diasumsikan menggunakan 900 watt, maka satu PLTB dapat menerangi 2,000 rumah. PLTB ini juga bersifat ‘green energy’ karena seluruh POME yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit akan diolah menjadi biogas, sehingga tidak ada lagi gas metana yang terkandung di dalam limbah cair yang terbuang.”

Selain mengurangi emisi gas metana ke atmosfir, limbah sisa akhir proses produksi biogas yang sudah tidak ada gasnya juga masih dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Hal ini juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Saat ini, Asian Agri telah membangun 5 dari 20 unit PLTB, dimana 2 unit PLTB berlokasi di Sumatera Utara, 2 unit di Riau dan 1 unit di Jambi. Khusus di Provinsi Jambi, PLTB ini merupakan PLTB pertama di provinsi tersebut.


Sekilas Mengenai Asian Agri:
Asian Agri Group merupakan perusahaan swasta nasional terkemuka di Indonesia yang memproduksi minyak sawit mentah (CPO) sejak tahun 1979 dan mempekerjakan sekitar 25,000 orang saat ini. Sejak tahun 1987, Asian Agri telah menjadi perintis program Pemerintah Indonesia Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (PIR – Trans). Saat ini, perusahaan mengelola 100,000 hektar lahan dan bermitra dengan 30,000 keluarga petani di Riau dan Jambi yang mengoperasikan 60,000 hektar perkebunan kelapa sawit.

Keberhasilan Asian Agri menjadi salah satu perusahaan terkemuka CPO telah diakui secara internasional dengan sertifikasi ISO 14001 untuk semua operasinya. Learning Institute di Pelalawan, Riau, serta pusat pembibitan di Kampar, Riau, juga telah bersertifikat ISO 9001. Selain itu, pusat penelitian dan pengembangan Asian Agri di Tebing Tinggi juga telah memperoleh sertifikasi oleh International Plant – Analytical Exchange di lab WEPAL di Wageningen University di Belanda, untuk standar yang tinggi.

Lebih dari 72 % dari perkebunan Inti Asian Agri di Propinsi Sumatera Utara , Riau & Jambi serta perkebunan petani plasma di Propinsi Riau & Jambi telah bersertifikat RSPO.

Pada saat yang sama, ISCC (International Sustainability & Carbon Certification) telah dicapai oleh seluruh kebun baik yang dimiliki oleh Asian Agri maupun petani binaan baik yang di bawah skema petani plasma maupun skema KKPA.

Pabrik minyak kelapa sawit dan perkebunan di Buatan, Ukui, Soga, Tungkal Ulu & Muara Bulian juga telah mendapatkan sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Elly Mahesa Jenar
Corporate Communications Manager
E-mail: Elly_Mahesa@www.asianagri.com
DID: +62 230 1119
Hp: 0811 8776 729

Leave a Reply