Skip to main content

Asian Agri akan memulai operasi tiga tenaga biogas yang berbahan baku limbah cair kelapa sawit, atau senyawa cair yang merupakan residu dari sisa pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil atau CPO.

Direktur Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri, Bernard A. Riedo, menjelaskan bahwa Asian Agri sudah memiliki tujuh pembangkit dengan bahan baku Biogas.

“Target kita memiliki 10 unit. Tujuh sudah beroperasi optimal. Tiga lagi tahun ini rencananya akan mulai beroperasi. Langkah ini kita ambil untuk memenuhi kebutuhan energi secara mandiri dan menekan biaya operasional, ini juga bentuk pengolahan limbah industri kami,” tutur Bernard.

Kapasitas tujuh pembangkit saat ini masing-masing berkisar antara 1 MW hingga 2,2 MW, tergantung dari jumlah tanki biogas yang digunakan oleh pembangkit tersebut.

Untuk pembangkit bertenaga 2,2 MW, perusahaan dapat menyerap 1,800 m3 pome.

Bernard menambahkan hasil daya pembangkit tidak hanya dipergunakan untuk kepentingan operasional Asian Agri namun juga sisa produksi energi dijual ke PLN untuk menerangi warga yang tinggal di sekitar perkebunan.

Asian Agri perlu mengalokasikan sekitar 5-6 juta dolar AS untuk membangun satu pembangkit dengan kapasitas 1 MW.


Baca Selengkapnya di: Republika

Leave a Reply